Pernahkah kamu membayar kepada atasanmu supaya kamu tetap bisa bekerja di perusahaan masing-masing? Normalnya seorang pekerja akan berusaha supaya perusahaannya bisa berkembang setiap bulannya, kemudian perusahaan akan memberikan upah yang sesuai di akhir bulan sebagai tanda jasa pekerjanya tersebut. Namun sepertinya menjadi animator tidak bisa menjadi seperti itu.
Seperti cuitan seorang animator wanita Jepang yang menjadi sorotan para netizen belakangan ini. Saat ini, akun twitter @hoke_hokke tersebut sudah dibuat menjadi private sehingga tidak bisa dilihat oleh orang-orang biasa. Namun sisa-sisa cuitannya lewat media Twitter masih tersisa di beberapa situs dan ceritanya pun diabadikan seperti terjemahannya di situs BDH’s Lair ini.
Dalam rangkaian tweet miliknya, hoke menceritakan pengalamannya bekerja di sebuah studio animasi. Dia mengungkapkan bagaimana seorang animator, bila bekerja sebagai in-betweener selama 3 tahun tanpa pernah 1 kalipun naik untuk mengerjakan key animation harus membayar 6000 Yen per bulan untuk bekerja di studio tersebut. Dia mengekspresikan kekecewaannya bila dia sudah bekerja selama 3 tahun untuk upah yang sedikit, tapi masih harus membayar lagi untuk bekerja.
Menurutnya, membayar 6.000 Yen per bulan ini adalah cara halus perusahaan untuk mengatakan “Maaf, skill kamu tidak begitu baik untuk perusahaan ini,” dan mengusirnya tanpa harus memecat sang pekerja. Namun hal ini sepertinya agak terlalu jahat mengingat orang Jepang lebih banyak yang pasif dibandingkan mereka yang aktif mengutarakan pendapat.
Dia terus menumpahkan kekesalannya di media Twitter kalau suatu hari dia bertemu dan mengeluh bersama orang lain yang juga memiliki posisi susah di perusahaannya. Dia juga secara sarkas mengagung-agungkan studio tempatnya bekerja dan bahkan sepertinya sudah menjadi rahasia umum kalau studio tempatnya bekerja tidak membayar cukup bagi para pegawainya.
Dia sempat berbicara mengenai alamat studionya, dan studio tempat dia bekerja ternyata berada di Toyama. Satu studio yang saya tahu ada di daerah tersebut adalah studio terkenal P.A Works, tapi tidak ada klarifikasi mengenai studio tempat dia bekerja.
Hoke juga mengikutsertakan hitung-hitungan gaji miliknya, dimana di bulan Juli dia hanya memiliki 1.000 Yen saja setelah dipotong bermacam-macam biaya. Dia juga kemudian mengikutsertakan gaji pada bulan Oktober saat dia mendapatkan uang 67 kali di bulan Juli.
Namun to be fair, upah animator seperti Hoke memang tidak bisa ditebak, karena upah yang diberikan kepadanya memang setara dengan berapa banyak pekerjaan yang dikerjakan olehnya. Terlebih lagi, apabila studio tersebut tidak mendapatkan pekerjaan, maka mereka tidak akan bisa membayar para stafnya.
Dalam Twitter-nya, Hoke juga memperlihatkan beberapa hasil gambarnya di situs Tumblr miliknya. Selain menggambar karakter orisinal, dia juga menggambar beberapa karakter dari game Splatoon. Apakah kamu bisa menemukan kemiripan gambarnya dengan kualitas gambar studio tertentu?
Dalam berita terbaru lewat situs Otakomu, Hoke mengeluarkan tweet mengaku dimana dia sudah dipecat oleh studio yang bersangkutan. Namun tidak banyak informasi yang bisa didapatkan kenapa dia kemudian dipecat oleh studio tersebut. Dalam rangkaian tweet tersebut dia juga ingin supaya orang lain bisa bahagia walau dia sedang tidak bahagia.
Bagaimana menurutmu kisah dari Hoke ini? Apakah kamu mau berada di posisi seorang animator untuk sebuah studio tertentu walaupun harus membayar 6.000 Yen per bulannya? Semoga praktik ini tidak terus berjalan dan ada solusi lain yang bisa mensejahterakan para pegawainya dengan lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar